Oto

5 Hal Penting yang Harus Dihindari Pengemudi saat di Tol

Jakarta (KABARIN) - Momen libur panjang akhir tahun sering dimanfaatkan banyak orang untuk bepergian bareng keluarga atau orang terdekat. Meski tersedia berbagai moda transportasi, kendaraan pribadi masih jadi pilihan favorit karena dinilai lebih fleksibel dan nyaman.

Namun, tingginya mobilitas saat liburan juga berarti risiko di jalan ikut meningkat, terutama di jalan tol. Karena itu, ASTRA Infra bersama Safety Defensive Driving Consultant Indonesia membagikan sejumlah hal penting yang wajib dihindari pengemudi agar perjalanan tetap aman.

“Saat mengemudi pada kondisi liburan dengan tingkat mobilitas yang lebih tinggi, setidaknya terdapat lima perilaku berbahaya yang harus dihindari oleh pengendara,” kata Sony Susmana dari Safety Defensive Driving Consultant Indonesia, Senin.

Pertama, pengemudi dilarang berhenti atau parkir sembarangan. Menepi di bahu jalan tol bukan cuma melanggar aturan, tapi juga berbahaya karena bisa menghambat arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan.

“Bagi pengguna jalan yang ingin beristirahat, disarankan untuk segera mengunjungi rest area terdekat yang telah dilengkapi fasilitas lengkap, mulai dari toilet bersih dan gratis yang juga sudah dilengkapi dengan ruang laktasi, mushola, tempat makan dengan berbagai pilihan menu, serta minimarket,” kata Group Chief Technical Officer ASTRA Infra, Rinaldi.

Di ruas Tol Cikopo–Palimanan, ASTRA Infra juga menyediakan fasilitas penginapan ekspres di rest area KM 166 A arah Cirebon dan KM 164 B arah Jakarta. Jika rest area penuh, pengemudi disarankan keluar tol dan memanfaatkan fasilitas di sekitar exit tol.

Kedua, hindari gaya mengemudi agresif. Berkendara dengan emosi, zigzag, menyalip dari bahu jalan, atau memotong kendaraan lain secara sembarangan bisa membuat kendaraan sulit dikendalikan, terutama saat kondisi darurat.

Ketiga, jangan jadi lane hogger. Mengemudi pelan di lajur kanan sangat berbahaya karena jalur tersebut diperuntukkan untuk mendahului. Perilaku ini bisa mengganggu kelancaran lalu lintas dan membahayakan pengendara lain yang melaju lebih cepat.

Keempat, pastikan kamu selalu menjaga jarak aman. Jarak yang terlalu dekat membuat waktu reaksi pengemudi jadi sangat terbatas saat terjadi situasi mendadak, sehingga risiko kecelakaan meningkat.

Sony menyarankan jarak aman sekitar 60–80 meter saat melaju dengan kecepatan 80 km/jam. Alternatif lainnya, pengemudi bisa menggunakan metode hitungan tiga detik.

“Metode ini membantu memastikan pengendara memiliki jarak yang aman dengan kendaraan di depannya,” jelasnya.

Kelima, jangan memaksakan diri berkendara saat lelah. Kelelahan menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas, terutama setelah mengemudi selama empat jam tanpa istirahat.

Kondisi ini bisa memicu microsleep, yaitu hilangnya fokus atau kesadaran dalam hitungan detik yang sangat berbahaya saat mengemudi. Tanda-tandanya antara lain mata terasa berat, sering menguap, kendaraan bergerak tidak stabil, refleks menurun, hingga sulit menegakkan kepala.

Dengan menghindari lima perilaku berbahaya tersebut, perjalanan liburan di jalan tol diharapkan bisa tetap aman, nyaman, dan sampai tujuan tanpa drama.

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: